Air terjun Dolo berada di bagian timur lereng Gunung Wilis (2.850m) dengan ketinggian 1800 m dpl. Tumpahan airnya terbagi tiga bagian dimana bagian yang paling tinggi sekitar 90 m dan dibawahnya sekitar 2-5 m. Debit air yang dicurahkan tidaklah terlalu besar, namun cukup menarik untuk dinikmati.
Air terjun ini terletak 4 Km dari Air Terjun Ironggolodengan melewati hutan perawan yang sangat menantang. Air terjun ini termasuk jarang dikunjungi oleh wisatawan, hal ini dikarenakan lokasinya yang terbilang jauh dan susah untuk menuju kesana. Namun saat ini, pemerintah kabupaten Kediri telah membangun sarana jalan yang mulus untuk menuju lokasi air terjun, baik dari arah kota Kediri maupun dari arah Ponorogo, berupa jalan tembus.
Berjarak + 28 km ke arah barat daya dari kota Kediri, dengan waktu tempuh sekitar 30 menit berkendara. Akses menuju air terjun ini relatif mudah dengan kondisi jalan 85 hotmix dan dapat ditempuh dengan segala macam kendaraan hingga di kawasan wisata air terjun tersebut. Perjalanan menuju air terjun ini dapat dimulai dari kota Kediri dimana pertama-tama menyeberang ke bagian barat sungai Brantas yang membelah kota Kediri, lalu meluncur ke daerah Poh Sarang, Kecamatan Semen menuju Besuki. Selanjutnya melintasi Desa Selopanggung tempat tokoh nasional Tan Malaka dimakamkan, dan akhirnya sampai di pintu gerbang Kawasan Wisata Besuki.
Bagi pengguna kendaraan umum, dari terminal bus Tamanan Kota Kediri, naik angkutan pedesaan jurusan ke Kecamatan Mojo. Kemudian, turun di Desa Besuki, dilanjutkan dengan berjalan kaki ke lokasi air terjun. Selain dengan berjalan kaki dari desa Besuki dapat menggunakan jasa sewa ojek atau angkutan pedesaan.
Dari area pintu gerbang masuk perjalanan dilanjutkan sekitar 200 m menuju area parkir kendaraan. Dan akhirnya dari area parkir diteruskan dengan berjalan kaki ke loaksi air terjun tersebut berada.
keindahan alam
Senin, 16 September 2013
gunung klotok
Mungkin bisa jadi Kediri adalah satu-satunya kotamadya yang mempunyai gunung di Indonesia, namun gunungnya
juga gak begitu tinggi, namanya Gunung Klotok. Berada di kecamatan Mojoroto dipinggir kota namun gak jauh dari pusat kota. Hanya butuh 10 menit perjalanan saja untuk kesana. Tempatnya mudah dijangkau dan tidah sulit menemukannya. Gunung Klotok merupakan komplek tempat wisata unggulan di kota Kediri. Disana terdapat berbagai macam tempat dan sarana yang bisa dikunjungi. Mulai dari kolam renang dan wahana bermain keluarga yang sampai saat ini masih finishing pembangunannya, ada Goa Selomangleng yang merupakan situs sejarah kerajaan Kediri, ada Museum Airlangga yang didalamnya terdapat berbagai macam koleksi patung-patung peninggalan kerajaan Kediri, ada petilasan Mbah Boncolono yang berada di atas bukit Maskumambang yang bisa ditelusuri dengan tangga untuk menuju puncaknyan dan masih banyak lagi.
Disana juga ada jalan yang melewati Gunung Klotok dan sering kali dimanfaatkan warga untuk arena joging track saat hari minggu. Namanya jalan tumpang. Disana terdapat warung-warung dipinggirnya ,yang kepengin sekedar ngopi dengan kawan-kawan sambil menikmati pemandangan kota kediri pasti nikmat makan minum disana. Di jalan yang berkelok dan agak menanjak tersebut kita bisa menikmati pemandangan kota luas dari atas sana, apalagi kalo malam pasti lebih gemerlap dengan lampu kota. Pokoknya gak rugi deh lewat atau sekedar mampir disana, walau tempatnya gak begitu dingin seperti layaknya pegunungan namun cukup teduh dan pemandangannya asri, tak heran kalo disana juga jadi tempat favorit orang pacaran. hehehe
Gunung Klotok merupakan tempat favorit warga Kediri untuk bersepeda juga, kalo hari biasa kita bisa kesana tanpa bayar retribusi tapi kalo hari besar dan libur di atas jam 8 pasti dikenakan tiket masuk yang sebenarnya gak begitu mahal kok, Di kaki Gunung Klotok juga terdapat suatu pangkalan militer ,jadi gak usah khawatir soal keamanan disana,terjamin deh. Jika ingin merasakan sensasi mendaki anak tangga yang panjang bisa mencoba ke makamnya Mbah Boncolono di Bukit Maskumambang yang bersebelahan dengan Gunung Klotok ,tapi jangan kuatir rasa capek dan letih pasti terbayar dengan panorama kota Kediri yang menakjubkan dari atas sana, saentero kota Kediri dapat kita liat dari atas bukit ini.
Karena topologi yang gak begitu curam dan gak begitu tinggi, tak heran Gunung Klotok juga dijadikan tempat favorit orang yang pengen mendaki tentunya bagi pemula. Kalo jenuh banyak pikiran, pengen ke tempat wisata alam yang deket dengan pusat kota, maka Gunung Klotok adalah solusi terbaiknya. Yang belum pernah kesana, sempetin deh mampir… gak rugi deh!
juga gak begitu tinggi, namanya Gunung Klotok. Berada di kecamatan Mojoroto dipinggir kota namun gak jauh dari pusat kota. Hanya butuh 10 menit perjalanan saja untuk kesana. Tempatnya mudah dijangkau dan tidah sulit menemukannya. Gunung Klotok merupakan komplek tempat wisata unggulan di kota Kediri. Disana terdapat berbagai macam tempat dan sarana yang bisa dikunjungi. Mulai dari kolam renang dan wahana bermain keluarga yang sampai saat ini masih finishing pembangunannya, ada Goa Selomangleng yang merupakan situs sejarah kerajaan Kediri, ada Museum Airlangga yang didalamnya terdapat berbagai macam koleksi patung-patung peninggalan kerajaan Kediri, ada petilasan Mbah Boncolono yang berada di atas bukit Maskumambang yang bisa ditelusuri dengan tangga untuk menuju puncaknyan dan masih banyak lagi.
Disana juga ada jalan yang melewati Gunung Klotok dan sering kali dimanfaatkan warga untuk arena joging track saat hari minggu. Namanya jalan tumpang. Disana terdapat warung-warung dipinggirnya ,yang kepengin sekedar ngopi dengan kawan-kawan sambil menikmati pemandangan kota kediri pasti nikmat makan minum disana. Di jalan yang berkelok dan agak menanjak tersebut kita bisa menikmati pemandangan kota luas dari atas sana, apalagi kalo malam pasti lebih gemerlap dengan lampu kota. Pokoknya gak rugi deh lewat atau sekedar mampir disana, walau tempatnya gak begitu dingin seperti layaknya pegunungan namun cukup teduh dan pemandangannya asri, tak heran kalo disana juga jadi tempat favorit orang pacaran. hehehe
Gunung Klotok merupakan tempat favorit warga Kediri untuk bersepeda juga, kalo hari biasa kita bisa kesana tanpa bayar retribusi tapi kalo hari besar dan libur di atas jam 8 pasti dikenakan tiket masuk yang sebenarnya gak begitu mahal kok, Di kaki Gunung Klotok juga terdapat suatu pangkalan militer ,jadi gak usah khawatir soal keamanan disana,terjamin deh. Jika ingin merasakan sensasi mendaki anak tangga yang panjang bisa mencoba ke makamnya Mbah Boncolono di Bukit Maskumambang yang bersebelahan dengan Gunung Klotok ,tapi jangan kuatir rasa capek dan letih pasti terbayar dengan panorama kota Kediri yang menakjubkan dari atas sana, saentero kota Kediri dapat kita liat dari atas bukit ini.
Karena topologi yang gak begitu curam dan gak begitu tinggi, tak heran Gunung Klotok juga dijadikan tempat favorit orang yang pengen mendaki tentunya bagi pemula. Kalo jenuh banyak pikiran, pengen ke tempat wisata alam yang deket dengan pusat kota, maka Gunung Klotok adalah solusi terbaiknya. Yang belum pernah kesana, sempetin deh mampir… gak rugi deh!
goa selomangleng
ASAL USUL GOA SELOMANGLENGKediri - Bagi pasangan muda-mudi yang masih ragu dengan kesetiaan pasangannya, layak mendatangi Goa Selomangleng. Goa itu tepat berada di lereng Gunung Klotok Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Lokasi tersebut oleh sebagian orang dipercaya sebagai penguji kelanggengan hubungan asmara.
"Saya dulu sudah pernah membuktikan dan ternyata benar. Dua kali saya pacaran dan semuanya saya ajak ke sana. Dua-duanya juga harus berakhir dengan kata putus," kata salah satu warga Kota Kediri, Bayu Candra (27) kepada detiksurabaya.com di sela-sela liburannya di lokasi Goa Selomanleng, Senin (8/12/2008).
Bayu yang saat ini telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra mengaku untuk kekasih terakhir yang saat ini menjadi istrinya, tak sekalipun diajaknya ke Goa Selomanleng.
Hal senada juga dikatakan oleh Lasimin (56), warga yang tinggal di sekitar Goa Selomanleng. Lelaki tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku, tidak ada yang tahu asal-usul Goa Selomanleng dipercaya sebagai lokasi penguji kelanggengan hubungan asmara.
"Nggih mboten ngertos pripun awale rumiyen. Tapi meniko sampun dados kepercayaan warga mriki, menawi tasek pacaran mendingan mboten usah dijak dolan dateng guo. (Ya tidak tahu bagaimana awalnya. Tapi ini sudah menjadi kepercayaan warga, kalau masih pacaran jangan diajak bermain ke gua)," ujar Lasimin.
Lasimin juga menuturkan, jauh sejak sebelum direnovasi tahun 1991 silam, Goa Selomanleng memang dikenal sedikit angker. Lokasinya di lereng gunung, serta bentuknya yang unik dengan tampilan sejumlah relief halus di dalamnya, menjadikan Goa Selomanleng memang mengerikan.
Informasi yang berhasil digali detiksurabaya.com dari keterangan sejumlah warga menyebutkan, salah satu relief yang paling menonjol di dalam goa adalah penampakan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri, Djojoamiluhur.
Putri raja yang dalam sejarah dikenal memiliki wajah sangat cantik tersebut, memutuskan bertapa di dalam Goa Selomanleng hingga akhir hayatnya. Itu sebagai upaya menyelamatkan warga Kediri dari amukan Djotosuro, seorang pangeran buruk rupa dari Banyuwangi, yang murka karena gagal mempersuntingnya.
"Menawi nggih goro-goro lampahan topo meniko ingkang dadosaken guo meniko dados angker, khsusipun tiyang ingkang pacaran. (Kira-kira karena aksi bertapa ini yang menjadikan gua ini jadi angker, khususnya bagi orang yang masih pacaran)," ujar Lasimin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Kediri, Isnaini membantah adanya mitos tersebut. Menurutnya hal tersebut hanya kepercayaan segelintir orang, yang mungkin telah merasakan efek dari kepercayaan tersebut.
"Banyak orang lain yang datang dengan pasangannya dan ternyata mereka masih tetap langgeng," ujar Isnaini saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya.
Meski demikian, dia menganggap Goa Selomanleng memiliki ciri khas tersendiri apabila dibandingkan dengan gos lain di Jawa Timur.
"Saya sendiri juga sering mendengar kepercayaan itu dan semoga hal itu akan mendongkrak kunjungan wisata ke Goa Selomanleng," katanya. <span class=" fbUnderline"> sejarah & keistimewaan goa selomangkleng</span>
Sejarah dan Keistimewaan Gua Selomangleng, Sejarah dan Keistimewaan Gua Selomangleng, Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri.
Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (Jawa=>Selo=Batu, Mangleng=Miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.
Keistimewaan Gua SelomanglengSepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia.
Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.
Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.
Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu.
Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua.
Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada didalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.
Sejarah Gua SelomanglengDari cerita yang beredar, Gua Selomangleng dulu pernah digunakan oleh Dewi Kilisuci sebagai tempat pertapaan. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.
Terlepas dari gelap dan pengapnya suasana dalam gua, objek wisata Gua Selomangleng patut dikunjungi saat anda berada di Kediri. Tak jauh dari lokasi gua ini juga terdapat museum Airlangga yang merupakan museum purbakala yang bisa dikunjungi dan banyak sekali menyimpan benda-benda arkeologi berupa patung/arca. Dan sekarang, Goa Selomangleng diberi fasilitas lain eperti kolam renang dengan aneka wahananya dan juga arena bermain anak.
Selain mengunjungi goa pengunjung juga dapat "sedikit" olahraga dengan naik ke Gunung Maskumambang yang hijau dan asri serta banyak terdapat ayam hutan yang berada di samping Museum Airlangga. Untuk naik gunung, pengunjung tidak berlu bersusah - susah karena telah dibangun tangga untuk naik ke atas.
Atau pengunjung yang ingin mencoba tantangan dapat naik ke atas Gunung Klothok yang dipuncaknya terdapat sumber mata air yang bernama 'Elo'. Selain berwisata sejarah, pengunjung dapat berwisata outbound, jadi badan bisa sehat dan wawasan akan sejarahpun bertambah.Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.
"Saya dulu sudah pernah membuktikan dan ternyata benar. Dua kali saya pacaran dan semuanya saya ajak ke sana. Dua-duanya juga harus berakhir dengan kata putus," kata salah satu warga Kota Kediri, Bayu Candra (27) kepada detiksurabaya.com di sela-sela liburannya di lokasi Goa Selomanleng, Senin (8/12/2008).
Bayu yang saat ini telah berkeluarga dan dikaruniai seorang putra mengaku untuk kekasih terakhir yang saat ini menjadi istrinya, tak sekalipun diajaknya ke Goa Selomanleng.
Hal senada juga dikatakan oleh Lasimin (56), warga yang tinggal di sekitar Goa Selomanleng. Lelaki tua yang berprofesi sebagai petani tersebut mengaku, tidak ada yang tahu asal-usul Goa Selomanleng dipercaya sebagai lokasi penguji kelanggengan hubungan asmara.
"Nggih mboten ngertos pripun awale rumiyen. Tapi meniko sampun dados kepercayaan warga mriki, menawi tasek pacaran mendingan mboten usah dijak dolan dateng guo. (Ya tidak tahu bagaimana awalnya. Tapi ini sudah menjadi kepercayaan warga, kalau masih pacaran jangan diajak bermain ke gua)," ujar Lasimin.
Lasimin juga menuturkan, jauh sejak sebelum direnovasi tahun 1991 silam, Goa Selomanleng memang dikenal sedikit angker. Lokasinya di lereng gunung, serta bentuknya yang unik dengan tampilan sejumlah relief halus di dalamnya, menjadikan Goa Selomanleng memang mengerikan.
Informasi yang berhasil digali detiksurabaya.com dari keterangan sejumlah warga menyebutkan, salah satu relief yang paling menonjol di dalam goa adalah penampakan Dewi Kilisuci, putri dari Raja Kediri, Djojoamiluhur.
Putri raja yang dalam sejarah dikenal memiliki wajah sangat cantik tersebut, memutuskan bertapa di dalam Goa Selomanleng hingga akhir hayatnya. Itu sebagai upaya menyelamatkan warga Kediri dari amukan Djotosuro, seorang pangeran buruk rupa dari Banyuwangi, yang murka karena gagal mempersuntingnya.
"Menawi nggih goro-goro lampahan topo meniko ingkang dadosaken guo meniko dados angker, khsusipun tiyang ingkang pacaran. (Kira-kira karena aksi bertapa ini yang menjadikan gua ini jadi angker, khususnya bagi orang yang masih pacaran)," ujar Lasimin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Kediri, Isnaini membantah adanya mitos tersebut. Menurutnya hal tersebut hanya kepercayaan segelintir orang, yang mungkin telah merasakan efek dari kepercayaan tersebut.
"Banyak orang lain yang datang dengan pasangannya dan ternyata mereka masih tetap langgeng," ujar Isnaini saat dikonfirmasi detiksurabaya.com melalui telepon selulernya.
Meski demikian, dia menganggap Goa Selomanleng memiliki ciri khas tersendiri apabila dibandingkan dengan gos lain di Jawa Timur.
"Saya sendiri juga sering mendengar kepercayaan itu dan semoga hal itu akan mendongkrak kunjungan wisata ke Goa Selomanleng," katanya. <span class=" fbUnderline"> sejarah & keistimewaan goa selomangkleng</span>
Sejarah dan Keistimewaan Gua Selomangleng, Sejarah dan Keistimewaan Gua Selomangleng, Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri.
Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (Jawa=>Selo=Batu, Mangleng=Miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.
Keistimewaan Gua SelomanglengSepintas tidak ada yang istimewa di gua batu ini, keunikan baru terlihat begitu mendekati pintu gua. Beberapa meter dibawah mulut gua terdapat beberapa bongkahan batu yang berserakan. Sebagian diantaranya terdapat pahatan, menandakan bahwa tempat ini sudah pernah disentuh manusia. Berbagai corak relief menghiasai dinding luar gua, diantaranya ada yang berbentuk manusia.
Melongok ke dalam gua, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Tidak heran bila ada beberapa pengunjung yang takut atau berfikir panjang sebelum memutuskan untuk memasukinya. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Beberapa pengunjung nampak buru-buru keluar setelah tidak lama memasuki ruang karena, dikarenakan tidak kuat dengan aroma dupa yang menyengat.
Gua yang terbuat dari batuan andesit ini menjadikannya kedap air. Tidak ada stalagtit maupun stalagmit yang umum dijumpai pada gua-gua alam. Terdapat tiga ruangan dalam gua, dari pintu masuk kita akan tiba di ruangan utama yang tidak begitu lebar dengan sebuah pintu kecil di sisi kiri dan kanan untuk menuju ruangan lain dari dalam gua.
Di dalam gua ini banyak sekali dijumpai relief yang menghiasi dinding gua. Diperlukan penerangan tambahan untuk bisa melihatnya dengan jelas. Saya sendiri menggunakan sinar lampu dari telepon genggam yang kebetulan bisa difungsikan sebagai lampu penerangan (senter). Pada dasar lantai banyak sekali ditemukan bunga-bunga sesajen berwarna merah dan kuning yang masih segar. Suatu pertanda bahwa tempat ini cukup sering digunakan untuk mengasingkan diri, bertapa atau tirakat bagi kalangan masyarakat tertentu.
Memasuki ruangan sebelah kiri dari pintu masuk gua, pengunjung mesti sedikit merangkak dikarenakan ukuran pintunya yang cukup kecil. Ketika mencoba memasuki ruangan tersebut, praktis cahaya yang ada semakin minim dikarenakan tidak adanya penerangan pada ruang tersebut. Ditambah ruangannya yang kecil dengan atap yang rendah sehingga kesan sempit dan sumpek mendominasi suasana dalam ruangan tersebut. Sulit kali untuk melihat apa saja yang ada di dalam ruangan tersebut. Ketika mencoba menelusuri dinding gua dengan penerangan dari telpon genggam, barulah terlihat bahwa bagian dalam gua tersebut juga memiliki relief-relief yang senada dengan bagian luar gua.
Berbeda dengan ruang sebelah kiri gua, pada sisi kanan gua, terdapat relief pada bagain atas dari pintu masuk. Mirip dengan relief yang sering menghiasi bagian atas dari pintu masuk candi. Ruangan ini sedikit lebih lebar dari sisi kiri. Pada dinding gua, terdapat bagian yang menonjol dengan cerukan kecil dibagian bawahnya, membentuk tungku. Sebatang dupa yang masih menyala nampak berada didalam tungku tersebut, menebarkan aroma menyengat yang memenuhi seluruh ruangan. Relief-relief yang ada masih bisa terlihat cukup jelas untuk dinikmati.
Sejarah Gua SelomanglengDari cerita yang beredar, Gua Selomangleng dulu pernah digunakan oleh Dewi Kilisuci sebagai tempat pertapaan. Dewi Kilisuci adalah putri mahkota Raja Erlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.
Terlepas dari gelap dan pengapnya suasana dalam gua, objek wisata Gua Selomangleng patut dikunjungi saat anda berada di Kediri. Tak jauh dari lokasi gua ini juga terdapat museum Airlangga yang merupakan museum purbakala yang bisa dikunjungi dan banyak sekali menyimpan benda-benda arkeologi berupa patung/arca. Dan sekarang, Goa Selomangleng diberi fasilitas lain eperti kolam renang dengan aneka wahananya dan juga arena bermain anak.
Selain mengunjungi goa pengunjung juga dapat "sedikit" olahraga dengan naik ke Gunung Maskumambang yang hijau dan asri serta banyak terdapat ayam hutan yang berada di samping Museum Airlangga. Untuk naik gunung, pengunjung tidak berlu bersusah - susah karena telah dibangun tangga untuk naik ke atas.
Atau pengunjung yang ingin mencoba tantangan dapat naik ke atas Gunung Klothok yang dipuncaknya terdapat sumber mata air yang bernama 'Elo'. Selain berwisata sejarah, pengunjung dapat berwisata outbound, jadi badan bisa sehat dan wawasan akan sejarahpun bertambah.Gua Selomangleng merupakan objek wisata populer di Kotamadya Kediri yang berada di utara kota dan dilengkapi akses jalan raya yang mulus, tersedia angkutan kota dan dekat dengan universitas serta SMA Negeri di Kota Kediri. Dinamakan Selomangleng dikarenakan lokasinya yang berada di lereng bukit (bahasa Jawa: Selo = batu, Mangleng = miring), kira-kira 40 meter dari tanah terendah di kawasan. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, sehingga nampak cukup menyolok dari kejauhan.
simpang lima kediri
Kawasan Simpang Lima Gumul adalah tempat bertemunya arus lalu lintas sari lima arah, dari arah Kota Kediri, Kec.Pare, Kec.Pagu, Kec,Pesantren dan Kecamatan Gurah, sebagai jantungnya adalah Monumen Simpang Lima Gumul. Monumen Simpang Lima Gumul terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Monumen Simpang Lima Gumul adalah bangunan yang monumental dan spektakuler, bangunan ini merupakan Landmark dan Icon Kabupaten Kediri. Kemegahan Bangunan Simpang Lima Gumul ini mirip dengan Monumen Arch d' Triumphe yang terdapat di Paris,Perancis buatan Napolion, terinspirasi pada kejayaan Kerajaan Kediri sebagai kerajaaan besar, didisain sebagai simbul modernisasi sekaligus menyiratkan jiwa masyarakat Kediri.
Bangunan raksasa bertingkat empat ini diproyeksikan menjadi East Java's Trade andExhibition Center untuk wilayah bagian barat Jawa Timur.Terdapat fasilitas penunjang di dalam dan di luar monumen termasuk pusat belanja,perkantoran, bank, pusat pameran,ruang pertemuan, free Wifi dan Gumul Paradise Island (Water Park).Artikel Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/tempat wisata kabupaten kediri
Monumen Simpang Lima Gumul adalah bangunan yang monumental dan spektakuler, bangunan ini merupakan Landmark dan Icon Kabupaten Kediri. Kemegahan Bangunan Simpang Lima Gumul ini mirip dengan Monumen Arch d' Triumphe yang terdapat di Paris,Perancis buatan Napolion, terinspirasi pada kejayaan Kerajaan Kediri sebagai kerajaaan besar, didisain sebagai simbul modernisasi sekaligus menyiratkan jiwa masyarakat Kediri.
Bangunan raksasa bertingkat empat ini diproyeksikan menjadi East Java's Trade andExhibition Center untuk wilayah bagian barat Jawa Timur.Terdapat fasilitas penunjang di dalam dan di luar monumen termasuk pusat belanja,perkantoran, bank, pusat pameran,ruang pertemuan, free Wifi dan Gumul Paradise Island (Water Park).Artikel Wikipedia: http://en.wikipedia.org/wiki/tempat wisata kabupaten kediri
Langganan:
Postingan (Atom)